Melihat potensi yang ada, desa landungsari berusaha untuk mengoptimalisasikan sampah yang ada menjadi kompos, sehingga sampah yang pada mulanya tidak ada nilai jualnya menjadi barang yang bernilai jual. Hal ini dimulai dengan disatukannya pembuangan sampah dari 3 (tiga) dusun ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) desa yang berada di dusun Klandungan.
Pada tahap awal ini sampah yang tertampung akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir di TPA Kepanjen, “sembari menunggu mesin pencacah sampah selesai, untuk sementara sampah diangkut Dump Truk seminggu 2x ke TPA Kepanjen” ujar Kades Landungsari. Pengelolaan sampah di TPS dikoordinir langsung oleh Kasun-kasun, mulai berapa biaya Dump Truk, Beban biaya yang harus ditanggung per gerobak per bulan dan lain-lain.
Sampah memang sudah menjadi dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan, penduduk yang banyak sudah pasti menghasilkan limbah yang banyak pula. Tergantung bagaimana bisa dikelola menjadi sesuatu yang berguna.Mhr
Sosialisasi 1 Ibu Hamil 1 Calon Pendonor Darah
Sosialisasi Kesehatan bagi ibu hamil bertajuk "1 Ibu hamil 1 Calon Pendonor, Bayi Sehat Ibu Selamat" yang di selenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kecamatan Dau bekerjasama dengan Public Health FKG Unair dilaksanakan di Aula Kantor Desa Landungsari pada hari kamis tanggal 14 April 2011
Berikut materi sosialisasi yang di sampaikan oleh Nindy Ika Pratiwi
Gerakan Sayang Ibu
Gerakan Sayang Ibu adalah Suatu Gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat, bekerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan melalui berbagai kegiatan yang mempunyai dampak terhadap upaya penurunan angka kematian ibu karena hamil, melahirkan dan nifas serta penurunan angka kematian bayi.
Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan.
Saat ini AKI di Indonesia masih tertinggi di Asia, mencapai 226 jiwa per 100.000 kelahiran.
Penyebab tingginya AKI:
Tingginya AKI di Indonesia disebabkan oleh kurangnya kepekaan keluarga dan masyarakat terhadap kegawatdaruratan ibu hamil dan melahirkan, yang biasanya disebut dengan trias tiga terlambat, yaitu
1. Terlambat memutuskan mencari pertolongan untuk kegawatdaruratan
2. Terlambat mencapai tempat pelayanan kesehatan
3. Terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan
Penyebab kematian ibu yang utama adalah pendarahan (45%), infeksi (15%), dan hipertensi (13%).
Pendarahan sebagai penyebab utama kematian ibu umumnya disebabkan oleh anemia dan kekurangan energi kronis (KEK).
Peran Serta Masyarakat Menanggulangi AKI
Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam menanggulangi AKI, salah satunya adalah mencegah kematian ibu akibat pendarahan dengan cara menghindari trias tiga terlambat.
Faktor pemicu trias tiga terlambat salah satunya adalah karena kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kesehatan ibu hamil dan pertolongan pada kegawat-daruratan pada ibu hamil, terutama pendarahan yang merupakan faktor penyebab utama kematian ibu.
Pentingnya Calon Pendonor Darah Bagi Ibu Hamil
Salah satu cara menghindari terlambat mendapat pelayanan di fasilitas kesehatan pada kasus kegawatdaruratan pendarahan pada ibu hamil adalah dengan bersedia menjadi calon pendonor bagi ibu hamil sehingga saat terjadi pendarahan pada ibu hamil, dapat segera dilakukan pertolongan karena telah tersedia pendonor darah yang bersedia mendonorkan darahnya bagi ibu hamil yang bersangkutan. Dengan adanya pendonor darah tersebut, angka kematian ibu hamil akibar pendarahan dapat ditekan
Manfaat Menjadi Donor Darah
· Membuat tubuh memproduksi darah-darah baru
· Menjaga kesehatan jantung. Saat kita rutin mendonorkan darah maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil. Ini artinya menurunkan risiko penyakit jantung.
· Meningkatkan produksi sel darah merah Sumsum tulang belakang akan segera mengisi ulang sel darah merah yang telah hilang. Hasilnya, sebagai pendonor kita akan mendapatkan pasokan darah baru setiap kali kita mendonorkan darah.
· Membantu penurunan berat tubuh. Menjadi donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Sebab dengan memberikan sekitar 450 ml darah, akan membantu proses pembakaran kalori kira-kira 650.
· Mendeteksi penyakit serius. Setiap kali kita ingin mendonorkan darah, prosedur standarnya adalah darah kita akan diperiksa dari berbagai macam penyakit seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan malaria. Ini adalah “rambu peringatan” yang baik agar kita lebih perhatian terhadap kondisi kesehatan kita sendiri.
Jadi, menjadi pendonor darah adalah aman, dan calon pendonor darah bagi ibu hamil mutlak diperlukan untuk mencegah kematian karena pendarahan pada ibu hamil
1 Ibu Hamil
1 Calon Pendonor Darah
Bayi Sehat Ibu Selamat